Junjung Derajad (klik disini)(Sold Out)



Dapur SEMPONO
Pamor Junjung derajad ( Jung isi dunyo ? )
Tangguh Sepuh
Panjang Bilah 32,5 Cm
Warangka Daun Madura
Deder Ukir Madura

Di Maharkan Rp. 2.100.000

Wos Wutah Sanak (klik disini)(Sold Out)




Dapur Tilam Upih
Pamor Wos Wutah Sanak
Tangguh Sepuh
Panjang bilah 33 Cm
Warangka Gayaman Solo

Di Lelang di facebook

Pulanggeni Lurus (klik disini)(Sold Out)





Dapur Pulanggeni Lurus
Pamor Sanak ( Keleng Berserat )
Tangguh Sepuh
Panjang Bilah 35 Cm
Warangka Ladrang Solo ( Iras )

Di Lelang di facebook

KERIS ISI DAN KERIS KOSONG

KERIS ISI DAN KERIS KOSONG
Sering kita mendengar ada salah seorang pemilik keris yang mengatakan keris saya kosong karena sudah tidak terawat atau sebab - sebab yang lainnya, cerita dimasyarakat tentang isi atau tidaknya suatu (keris) memang masih membingungkan, walaupun keris itu dari warisan, pemberian orang, mas kawin atau yang mendapatkan dengan cara-cara lainnya. Para pakar Perkerisan menyebutkan bahwa ada banyak sekali jenis keris yang beredar dimasyarakat, untuk meneliti isi atau tidaknya suatu keris tersebut masih sulit untuk dibuktikan. “Bahwa ada 4 macam kategori keris yang ada di masyarakat diantaranya :
1. Keris Souvenir : Keris yang sengaja dibuat untuk hadiah pada seseorang atau untuk diperdagangkan dalam dunia luas, keris ini biasanya dibuat sederhana atau juga ada yang dibuat indah dan sangat menarik, namun isi atau tuahnya tidak ada. Keris-keris model ini biasa dibuat oleh pengrajin dan bukannya seorang Empu Keris. Dalam sehari seorang pengrajin keris ini dapat membuat 15 sampai 20 buah dan biasa diperjualbelikan sebagai barang Souvenir.
2. Keris Ageman : suatu keris yang hanya menonjolkan keindahan bentuk atau model keris tersebut. Keris yang demikian ini tidak ada isinya karena Sang Empu pada saat membuat keris tanpa melakukan tapa brata dan upacara-upacara tertentu. . Dalam sehari seorang Empu keris ini dapat membuat 3 sampai 5 buah.
3. Keris Tayuhan : Sebuah keris yang dibuat oleh seorang Empu melalui upacara-upacara khusus, biasanya pada jaman dahulu ada seseorang yang memesan Keris pada seorang Empu untuk suatu keperluan, untuk kewibawaan, memudahkan dapat rejeki atau juga untuk penolak bala. Kemudian sang Empu membuat keris sesuai keinginan dari pemesannya dan tentu saja keris tersebut memiliki tuah atau isi sesuai keinginan dari sang empu. Biasanya Keris model ini sederhana tapi ada juga yang dibuat indah dan menarik. Dalam setahun seorang Empu keris dapat membuat 1 atau 5 buah.
4. Keris Pusaka : Sebuah keris yang dibuat oleh seorang Empu keris yang memiliki ciri – ciri indah dan memiliki tayuhan. Tentu saja pada saat pembuatan melakukan upacara-upacara khusus agar keris tersebut bertuah. Dalam setahun seorang Empu keris dapat membuat 1 atau 2 buah saja.

“ Keris yang berisi tayuhan itu pasti memiliki daya tersendiri bagi yang melihat atau memilikinya, daya isi bisa berupa perwujudan keris itu tampak wingit, galak, demes atau memiliki prabawa tersendiri sedang keris yang tidak berisi pasti tampak biasa tidak ada rasa atau sesuatu dalam perasaan kita”. Bahwa keris yang dulunya dibuat sebagai keris Tayuhan atau keris pusaka kekuatannya tidak dapat hilang, dikarenakan bahan-bahan yang dipakainya saja sudah mengandung tuah. Besinya dicari besi pilihan yang bertuah, pamornya juga demikian sehingga isi dari keris tersebut tidak akan hilang selama perwujudannya masih ada. Secara Logika dapat disamakan dengan besi Magnet, jenis besi ini memang memiliki kekuatan untuk dapat menarik besi, kekuatannya tidak bakal hilang selama unsur-unsur magnetnya masih ada demikian juga Keris, selama unsur besi, Baja dan Pamor masih melekat kekuatan alaminya tidak bakal hilang. Hanya para empu yang mengetahui kekuatan atau daya apa yang terkandung dalam bahan-bahan keris tersebut. Jika ada orang yang dapat mengambil isi keris sebenarnya hanya daya postipnotis (daya saran) yang dilekatkan empu saja yang diambilnya, sedang daya alami dari bahan keris akan tetap ada secara alami.

ARTI PAMOR KERIS PEMILIH

Pamor keris Pemilih

Pamor keris Pemilih
Sering kita mendengar cerita dimasyarakat tentang orang yang tidak cocok pada keris pusakanya, baik keris dari warisan, pemberian orang, mas kawin atau yang mendapatkan dengan cara-cara lainnya. Ada banyak sekali jenis dari keris yang berpamor pemilih dan berpamor yang kurang baik, hal ini dikarenakan oleh berbagai macam faktor diantaranya :
1. Saat Empu membabar / membuat pusaka konsentrasinya terganggu oleh sesuatu hal sehingga mantra yang seharusnya baik menjadi salah ucap atau tidak sesuai maka mengakibatkan keris tersebut mempunyai tuah yang kurang baik Contohnya : Pusaka Empu Gandring, sebelum keris selesai dibuat sang Empu dibunuh oleh Ken Arok dan mengucapkan kata – kata kutukan yang masuk ke keris tersebut, dan terbukti keris tersebut mempunyai tuah seperti maksud dari kutukan empu Gandring.
2. Pamor Adalah sebuah bentuk ilustrasi atau gambar yang muncul dipermukaan bilah keris, nama-nama pamor sangat banyak dan beragam sesuai bentuk dan kemiripannya dengan alam, sebagai contoh ; Pamor Beras Wutah, Pamor Sasa Sakler, Pamor Blarak Ngirid, Pamor Udan Mas dan lain sebagainya. Terdapat beberapa jenis pamor yang memang mempunyai tuah yang kurang baik antara lain :
Pamor Satria Wirang : membawa kesengsaraan pemiliknya.
Pamor Sujen Nyawa : pusaka ini menginginkan pemiliknya untuk segera meninggal.
Pamor Dengkiling : mempunyai angsar cengkiliing / jahil pada pemiliknya.
Pamor Yoga Pati : angsarnya anak pemilik pusaka sering sakit sakitan.
Pamor Tundung : membuat pemiliknya sering pindah-pindah tempat / usaha.
3. Ada beberapa pusaka yang pemilih, maksudnya pusaka ini hanya cocok pada orang – orang tertentu saja sehingga kalau tidak cocok dengan seseorang yang memilikinya maka akan menjadikan pemiliknya tidak nyaman atau tidak tentram dalam berbagai kehidupan. Pusaka ini biasa tersirat pada pamor atau juga dapur pusakanya. Sebagai contoh sebuah keris dapur Kebo Lajer adalah keris untuk para petani dan peternak maka tidak akan cocok atau tidak sesuai jika dimiliki oleh seorang pejabat, Keris Dapur Sangkelat adalah keris untuk para petinggi tidak akan cocok untuk petani.
4. Pusaka yang sudah cacat atau tidak WUTUH juga mempunyai pengaruh kurang baik pada pemiliknya, seperti pegat waja, pugut / putus , Nyangkem kodok, Randa beser dan sudah terlalu aus sehingga sudah tidak terbentuk lagi sebagai pusaka. Hal ini dapat digambarkan seperti mobil jika remnya sudah tidak ada maka mobil tersebut akan sangat membahayakan bagi yang mengendarainya. Muncul pertanyaan “Keris yang tidak cocok tersebut harus dikemanakan ? “, Bila keris tersebut cacat maka bisa dibetulkan oleh seorang empu dimasa sekarang masih ada empu yang dapat memperbaiki keris yang cacat atau rusak tepatnya di kota Solo atau Jogyakarta, tapi ada juga yang rela keris –keris tersebut dilarung ke sungai tapi ini adalah suatu tindakan yang keliru, karena keris tersebut adalah juga suatu karya yang adiluhung maka sebaiknya diserahkan ke Museum, kalau di Semarang dapat diserahkan ke Museum Rangga warsito yang siap untuk menerima pusaka – pusaka anda yang memiliki ciri-ciri yang kurang baik”. Jika sampai hilang dari nusantara maka untuk studi penelaahan keris akan menemui hambatan sebab banyak keris yang hilang karena dilarung. Walau keris itu Kurang Cocok alangkah baiknya jika diserahkan ke museum, biar negara yang menampung dan merawatnya agar budaya adiluhung kita tidak hilang. Maka jika ingin memiliki pusaka KERIS sebaiknya memperhatikan 3 hal yaitu TANGGUH, SEPUH dan WUTUH seperti yang telah diulas pada episode sebelumnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, semua hasil karya manusia yang gagal atau salah dalam perhitungan, pengerjaan atau perencanaan akibatnya akan dapat membahayakan manusia, jadi tidak hanya keris. Jembatan, rumah, toko, gedung juga memiliki pengaruh yang tidak baik bagi yang menempati atau memiliki jika terdapat kegagalan dalam proses pembuatannya. intinya jika sesuatu hal itu dirancang dan dikerjakan dengan perencanaan yang matang, hati yang baik dan iklas maka hasilnya juga akan baik.

BESI DI AL QURAN

 BESI DI AL QURAN
Memiliki keris memang sangat membanggakan, namun jika kurang hati-hati akan dapat menjadikan diri kita musyrik dan syirik jika kita memandang keris secara salah, tanpa kita sadari mungkin kita percaya akan kehebatan keris yang mampu membuat kaya, mampu membuat aman, mampu membuat bahagia dan melupakan kekuasaan Allah SWT.
Cara pandang yang salah seperti diatas harus kita perbaiki sejalan dengan Perintah Allah dalam surah AL. Hadid ayat. 25
Al Hadid secara harfiah aritnya besi, dan surat ini dinamakan dengan Al Hadid karena dalam ayat 25 dari 29 ayat di surat Al Hadid ini, ***Allah menyebutkan secara eksplisit tentang besi ini, “Kami turunkan besi, dan pada besi itu ada kekuatan yang sangat dahsyat dan banyak sekali manfaat-manfaatnya bagi manusia”,*** sayangnya walaupun yang pertama kali diingatkan adalah orang yang beriman, ternyata dikemudian hari yang lebih pandai menggunakan dan memanfaatkan besi itu yaitu orang-orang non muslim, setelah mereka berinteraksi dengan masyarakat Islam pada abad pertengahan, dan jadilah ayat ini pun sebagai sebuah teguran bagaimana ilmu kauli perlu diperdalam untuk meralisasikan pemanfaatan besi bagi kehidupan manusia.
Seorang ilmuwan terkenal yang menjadi pembicara dalam seminar ‘Mukjizat Ilmiah al-Qur’an al-Karim’, DR Strogh yang juga begitu tersohor di kalangan Badan Antariksa Amerika, NASA mengatakan, “Kami telah melakukan berbagai penelitian terhadap sejumlah barang tambang bumi dan sejumlah penelitian laboratorium. Namun hanya satu jenis barang tambang yang sangat membingungkan para ilmuan, yaitu besi. Dari sisi kapasitasnya, besi memiliki bentuk (struktur) yang unik. Agar elektron-elektron dan nitron-nitron dapat menyatu dalam unsur besi maka ia butuh energi yang luar biasa mencapai 4 kali lebih besar dari total energi yang ada di planet matahari kita.”
Ini berarti, tidak mungkin besi itu telah terbentuk saat berada di bumi. Pasti ada unsur aneh yang turun ke bumi dimana ia belum terbentuk di sana. Allah SWT berfirman, “Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS.al-Hadid:25)
(SUMBER: situs berbahasa Arab tentang mukjizat ilmiah al-Qur’an dan as-Sunnah, seperti yang dinukilnya dari buku al-Adillah al-Maaddiyyah ‘Ala Wujuudillaah karya Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi) , alsofwah.or.id
Kesimpulannya :
Allah SWT. Sudah menciptakan besi dengan berbagai kekuatannya, kalau Empu jaman dahulu dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari masing-masing besi berarti sekarang kita tinggal memilih besi-besi yang sesuai dengan diri kita yang berada pada sebuah keris.

JENIS BESI MATERIAL KERIS


 JENIS BESI MATERIAL KERIS
Dibawah ini ada beberapa contoh jenis besi menurut empu kuno, Sbb :
• Besi Karangkijang = Energinya dingin dan sabar
• Besi pulosani =manfaatnya untuk kewibawaan, dapat kaya, dan keriernya baik.
• Besi mangangkang (Wadon / betina) =manfaatnya kalau dibawa pergi mudah dapat rejeki.
• Besi Walulin.=manfaatnya yang punya selalu sehat kuat, dalam bidang pertanian subur tanamannya, dihormati orang banyak, dan dapat berbuat tegas dalam menyelesaikan perkara.
• Besi Katub.= manfaatnya cocok untuk pedagang, apa yang dikehendaki dapat tercapai, dan juga untuk keselamatan.
• Besi Kamboja.=manfaatnya untuk kewibawaan, disegani orang banyak, kariernya baik. Tetapi tidak boleh berbuat jahat, kalau melanggar mendapat celaka.
• Besi Ambal=manfaatnya dapat menarik keris lain.
• Besi Winduaji=manfaatnya untuk keselamatan.
• Besi Tumpang.=manfaatnya untuk kewibawaan dan daya pesona.
• Besi Werani =manfaatnya untuk mencapai pangkat tinggi, kaya raya, dan Sukses dalam kepemerintahan.
• Besi Walangi. =manfaatnya dapat lancar untuk mencari sandang pangan, juga untuk penghasihan, dan jangan untuk usaha simpan pinjam.
• Besi Terate.=manfaatnya dicintai oleh wanita, dan keselamatan.
ada juga besi2 yang mempunyai manfaat berlawanan dengan besi diatas.
Seperti halnya jamu yang dibuat oleh seorang ahli jamu, yang berasal dari berbagai macam tanaman yang memiliki fungsi sendiri-sendiri kemudian disatukan untuk sebuah pengobatan suatu penyakit. Keris juga demikian diramu dari berbagai jenis besi yang memiliki fungsi-fungsi tersendiri kemudian disatukan untuk sebuah tujuan bagi pemesannya.
Kalau jamu yang kita minum dapat memberikan efek kepada hidup dan kesehatan kita, keris juga demikian …. Namun perlu waspada dan jangan keliru dengan keris yang tidak diramu dari besi-besi pilihan.
Semoga bermanfaat.

JENIS WARANGKA KERIS

JENIS JENIS WARANGKA KERIS JAWA
Beberapa Model Warangka Keris Jawa
Jagad Keris Pusaka Pusat Jual Beli Mahar Harga Keris Pusaka Tosan Aji Tombak Pedang Badik Wesi Aji Keris Sakti Bertuah Yoni Ampuh Fungsi Macam Jenis Tangguh Dhapur Pamor Majapahit Mataram Pajajaran Surakarta Jogjakarta Jawa Bali Sumatera Bugis Indonesia
Website lengkap Klik www.galerikerispusaka.com
Contac Person :
No telp : 082226022222
Pin BB :  27FED143

Di bawah ini :
Warangka Ladrang Surakarta
Bahan Kayu : Cendana



Di bawah ini :
Warangka Gayaman Surakarta



Di bawah ini :
Warangka Gayaman Surakarta dengan Selut



Di bawah ini :
Warangka Branggah Yogyakarta



Dibawah ini :
Warangka Gayaman Yogyakarta
Bahan Kayu : Awar-awar

TENTANG KERIS TINDIH

Keris Tindih

Salah satu jenis keris yang biasa dipakai untuk meredam kekuatan keris yang lain agar tidak menyerang atau membahayakan pemilik keris dan keluarganya .

Kepercayaan yang ada dimasyarakat bahwa mereka belom merasa aman memiliki bebrapa keris jika belom memeiliki keris tindih. Keris yang biasa dijadikan tindih adalah keris-keris tangguh Tua dan biasanya berdapur Bethok. Dari pemahaman tentang keris tindih ini menyebabkan banyak sekali Keris – keris Aspal (asli tapi palsu) yang menyerupai keris Tangguh bethok tersebut.

Dari pengalaman bahwa keris tindih itu tidak harus bertangguh Kuno (Budo / Singasari) tapi bisa juga tangguh2 setelah tangguh tersebutnya. Perlu dimengerti terlebih dahulu bahwa keris tindih ini berfungsi untuk melindungi diri pemilik keris dan keluarganya dari mara bahaya, tidak hanya dari keris tapi juga dari unsur-unsur yang lain yang dapat mengancam kehidupannya.

Nah kalau Keris bethok tidak ada Bisa menggunakan tindih Keris yang lain Misalnya :
1. Keris /tombak/pedang dengan pamor Wengkon, atau pamor tejo kinurung
2. Keris /tombak/pedang dengan Pamor Kelengan
3. Keris dengan pamor yang lain yang memiliki tuah untuk perlindungan diri pemilik keris dan keluarganya
4. Keris dan Tombak dengan Dapur Khusus ang berfungsi untuk perlindungan sebagai contoh Tombak Banyak Angrem

Kenapa berpamor wengkon yang dipilih ?

Karena pamor wengkon ini memiliki memiliki perlambang tuah untuk melindungi pemilik keris dan keluarganya dari mara bahay, dan pamor ini tidak memilih artinya setiap orang dapat cocok memilikinya.

Kenapa berpamor kelengan yang dipilih ?

Karena Keris Kelengan adalah keris yang memiliki perlambang untuk menambah kebijaksanaan dari pemilik keris, apapun amarahnya kalau bertemu dengan kebijaksanaan akan luluh juga. Namun pamor ini bersifat pemilih.

Namun perlu diingat lagi bahwa, Keris yang digunakan untuk Tindih harus cocok dengan pemiliknya, kalau tidak cocok percuma saja.

Jagad Keris Pusaka Pusat Jual Beli Mahar Harga Keris Pusaka Tosan Aji Tombak Pedang Badik Wesi Aji Keris Sakti Bertuah Yoni Ampuh Fungsi Macam Jenis Tangguh Dhapur Pamor Majapahit Mataram Pajajaran Surakarta Jogjakarta Jawa Bali Sumatera Bugis Indonesia
Website lengkap Klik www.galerikerispusaka.com
Contac Person :
No telp : 082226022222
Pin BB :  27FED143

JENIS JENIS PAMOR KERIS

PAMOR KERIS

http://www.galerikerispusaka.com/
macam macam pamor keris tombak badik pedang pusaka
Jagad Keris Pusaka Pusat Jual Beli Mahar Harga Keris Pusaka Tosan Aji Tombak Pedang Badik Wesi Aji Keris Sakti Bertuah Yoni Ampuh Fungsi Macam Jenis Tangguh Dhapur Pamor Majapahit Mataram Pajajaran Surakarta Jogjakarta Jawa Bali Sumatera Bugis Indonesia
Website lengkap Klik www.galerikerispusaka.com
Contac Person :
No telp : 082226022222
Pin BB :  27FED143

TANGGUH KERIS

TANGGUH KERIS


Ilmu tangguh adalah pengetahuan (kawruh) untuk memperkirakan jaman pembuatan keris, dengan cara meneliti ciri khas atau gaya pada rancang bangun keris, jenis besi keris dan pamornya.
Tangguh
Tangguh arti harfiahnya adalah perkiraan atau taksiran. Dalam dunia perkerisan maksudnya adalah perkiraan zaman pembuatan bilah keris, perkiraan tempat pembuatan, atau gaya pembuatannya. Karena hanya merupakan perkiraan, me-nangguh keris bisa saja salah atau keliru. Kalau sebilah keris disebut tangguh Blambangan, padahal sebenarnya tangguh Majapahit, orang akan memaklumi kekeliruan tersebut, karena bentuk keris dari kedua tangguh itu memang mirip. Tetapi jika sebuah keris buatan baru di-tangguh keris Jenggala, maka jelas ia bukan seorang ahli tangguh yang baik.
Walaupun sebuah perkiraan, tidak sembarang orang bisa menentukan tangguh keris. Untuk itu ia perlu belajar dari seorang ahli tangguh, dan mengamati secara cermat ribuan bilah keris. Ia juga harus memiliki photographic memory yang kuat.
Dalam catatan kuno, dituliskan ciri-ciri secara tertulis. Notasi itu meyakini akan adanya sebuah gaya atau langgam dari setiap kerajaan. Artinya pada jaman Majapahit diyakini kerisnya memiliki beberapa ciri gaya atau langgam yang seragam. Begitu pula jaman kerajaan Mataram dan seterusnya jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat diyakini memiliki gayanya masing-masing.
Keyakinan terhadap bahan besi dan pamor juga menjadi panduan dalam ilmu tangguh ini.
Adapun pembagian tahapan-tahapan zaman itu adalah sebagai berikut:
1. Kuno
(Budho) tahun 125 M – 1125 M
meliputi kerajaan-kerajaan: Purwacarita, Medang Siwanda, Medang Kamulan, Tulisan, Gilingwesi, Mamenang, Pengging Witaradya, Kahuripan dan Kediri.
2. Madyo Kuno
(Kuno Pertengahan) tahun 1126 M – 1250 M.
Meliputi kerajaan-kerajaan : Jenggala, Singosari, Pajajaran dan Cirebon.
3. Sepuh Tengah
(Tua Pertengahan) tahun 1251 M – 1459 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Tuban, Madura, Majapahit dan Blambangan.
4. Tengahan
(Pertengahan) tahun 1460 M – 1613 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Demak, Pajang, Madiun, dan Mataram
5. Nom
(Muda) tahun 1614 M – 1945
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Kartasura dan Surakarta.
6. Kamardikan 1945 hingga seterusnya.
Adalah keris yang diciptakan setelah Indonesia merdeka, 1945.
Pada waktu itu pun raja di Surakarta Hadiningrat ke XII mendapat julukan Sinuhun Hamardika. Keris yang diciptakan pada era ini masuk dalam penggolongan keris kamardikan.
Tangguh merupakan seni yang digandrungi oleh komunitas pecinta keris, karena disini terletak suatu seni dalam nilai kemampuan; semacam uji kemampuan dari sesama penggemar keris. Tangguh juga menjadi sebuah nilai pada harga sebilah keris … sesuai trend yang ada dari masa ke masa.
Tangguh dalam kamus bahasa Jawa (S. Prawiroatmodjo) diartikan sebagai ’boleh dipercaya’, ’tenggang’, ’waktu yang baik’, ’sangka’, ’persangkaan’, ’gaya’, ’lembaga’, ’macam’ (keris).
Namun demikian, tuntutan modernitas dan keinginan yang kritis (sisi ilmiah) masa kini, tangguh dituntut menjadi pasti (exact), artinya ilmu tangguh akan bergeser menyesuaikan jaman untuk dapat melengkapi salah satu kriteria dalam melakukan sertifikasi sebilah keris. Tuntutan ini adalah hal yang realistik karena generasi muda tak lagi menyanjung ’sesepuh’ yang belum tentu memiliki wawasan yang benar. Penyanjungan sesepuh adalah ciri etnografis dari budaya paternalistik dalam sub kultur Jawa (Nusantara). Namun demikian ’ilmu tangguh’ harus tetap dipertahankan keberadaannya, kepercayaan pada sesepuh akan bergeser pada sertifikasi suatu badan bahkan mungkin institusional berskala nasional.
Dalam sisi pandang yang kritikal pada abad modern ini, tangguh menjadi sebuah rangsangan baru untuk meneliti secara lebih pasti, betul dan tepat (exact) menentukan sebilah tangguh keris. Maka tingkat pengetahuan yang tertuang pada masa dulu melalui catatan, buku dan naskah kuno menjadi sebuah catatan yang masih kurang memenuhi hasrat keingin-tahuan perkerisan pada saat sekarang. Catatan atau buku kuno tidak melampirkan contoh sketsa atau foto apa yang dimaksudkan pada uraiannya. Tulisan kuno tentang tangguh juga belum bisa menjamin si penulis adalah orang mengetahui keris, bisa jadi penulis adalah seorang pujangga yang menulis secara puitis, karena waktu itu memang tidak memiliki target bahwa tulisannya akan menjadi sebuah kawruh yang meningkat menjadi ilmu seni menangguh.
Ilmu tangguh sering menjadi sebuah polemik, karena terkendala oleh banyak hal, antara lain; kendala wawasan, kendala tempat (domisili atau keberadaan), kendala oleh narasumber yang sebetulnya berskala lokal, kendala oleh karena minat atau selera pada jenis keris dan banyak sekali hal-hal yang memancing perdebatan.
Salah satu cara untuk membangun sebuah ”ilmu tangguh” yang representatif tentu harus melakukan pendataan dan penelitian ulang, salah satunya adalah dengan meneliti penyesuaian antara keris penemuan (artefak) dengan situsnya (geografis); meneliti dan mengkaji ulang catatan kuno dan memperbandingkannya satu buku dengan buku yang lain. Saat ini pun di perpustakaan keraton masih banyak sumber yang dapat menjadi referensi, baik buku-buku bahkan contoh keris berserta kekancingannya.

Dibawah ini ciri-ciri sebuah keris dan tangguhnya :

Struktur besi pada keris
struktur besi
- Jenggala
Ganja pendek, wadidangnya tegak, ada-ada seperti punggung sapi, Sogokan tanpa pamor.
Kesan Besi : Padat, halus dan hitam pekat.
Pamor : mrambut, panjang-panjang, seperti rambut putih
- Singosari
Singosari
- Pajajaran
Ganja ambatok mengkurep, berbulu lembut, sirah cecak panjang, besi berserat dan kering, potongan bilah ramping, blumbangan atau pejetan lebar, sogokan agak lebar dan pendek.
Kesan besi : Keputih-putihan dengan kesan kering
Pamor : seperti gajih / berlemak
Pajajaran
- Majapahit
Potongan bilah agak kecil/ramping, ganja sebit rontal kecil luwes, sirah cecak pendek dan meruncing, odo-odo tajam. Pasikutan keris Wingit.
Kesan besi : Hitam kebiru-biruan, padat, diraba liat. Besi terkesan ”berat”
Pamor : ngrambut berserat panjang-panjang
Majapahit
- Pengging
Penging, majapahit
- Blambangan
Kesan besi : keputih-putihan, padat, berkesan basah, diraba keras.
Pamor : Gajih, tapi ada juga yang merambut.
- Sedayu
Kesan besi : padat tapi suram, dan rabaan halus liat
Pamor : Mengambang, merambut
- Tuban
Ganja berbentuk tinggi – berbulu, sirah cecak tumpul, potongan bilah cembung dan lebar.
Kesan Besi : Kesannya kering, kadar bajanya banyak
Pamor : Menyebar, kesan gajih / berlemak
- Kediri
kediri
- Sendang
Kesan besi : Hitam, padat , dengan kesan basah
Pamor : Kurang padat seolah mengambang
- Demak
Kesan besi : Hitam kebiruan. Kesannya basah
Pamor : mengambang, kurang mantap
- Pajang
Kesan besi : besinya keputih-putihan, bajanya kurang.
Pamor : putih bersinar dengan jelas
- Bali
Ukuran bilah besar dan panjang, lebih besar dari ukuran keris jawa,
Kesan Besi : besi berkilau
Pamor : besar halus dan berkilau.
- Madura Tua
Kesan besi : Besi kasar dan berat, sekar kacang tumpul.
Pamor : besar-besar/agal / pamor mengkilap
- Mataram
Bentuk ganja seperti cecak menangkap mangsa, sogokan berpamor penuh, sekar kacang seperti gelung wayang, pamor tampak kokoh, dan atas puyuan timbul/menyembul (ujung sogokan).
Kesan Besi : kebiru-biruan dengan kesan kering
Pamor : garapannya halus & putih jelas
- Nom-Noman
Nom-noman
- Kartosura
Besi agak kasar, bila ditimang agak berat, bilah lebih gemuk, ganja berkepala cicak yang meruncing
Kesan besi : keputih-putihan, bajanya kurang
Pamor : Jelas putih tapi terlihat seperti mengambang
- Surakarta
Bilah seperti daun singkong, puyuan meruncing, gulu meled pada ganja pendek, odo-odo dan bagian lainnya tampak manis dan luwes.
Kesan besi : halus
Pamor : Menyebar penuh
- Yogyakarta
Ganja menggantung,
Kesan besi : halus dan berat
Pamor : menyebar penuh keseluruh bagian bilah.
Catatan diatas hanya sebagai contoh penulisan kriteria tangguh, yang tentu seharusnya disertai contoh barangnya berupa foto, sketsa atau blad. Maka hal yang sebenarnya ilmu tangguh memang masih perlu disempurnakan.
(catatan ini diambil dari beberapa notasi diantaranya dari Forum Diskusi Keris Yahoo Grup)
Ada beberapa tangguh keris diantaranya :
1. Tangguh Segaluh (Abad 12)
2. Tangguh Pajajaran (Abad 12)
3. Tangguh Kahuripan (Abad 12)
4. Tangguh Jenggala (Abad 13)
5. Tangguh Singasari (Abad 13)
6. Tangguh Majapahit (1294-1474)
7. Tangguh Madura (1294-1474, Era Invansi Kerajaan Majapahit)
8. Tangguh Blambangan (1294-1474, Era Invansi Kerajaan Majapahit)
9. Tangguh Sedayu (1294-1474, Era Invansi Kerajaan Majapahit)
10. Tangguh Tuban (1294-1474, Era Invansi Kerajaan Majapahit)
11. Tangguh Sendang (1294-1474, Era Invansi Kerajaan Majapahit)
12. Tangguh Pengging (1475-1479)
13. Tangguh Demak (1480-1550)
14. Tangguh Pajang (1551-1582)
15. Tangguh Madiun (Abad 16)
16. Tangguh Koripan (Abad 16)
17. Tangguh Mataram (1582-1749)
a) Panembahan Senapati – Sutawijaya (1582-1601)
b) Panembahan Seda Krapyak – Mas Jolang (1601-1613)
c) Sultan Agung – R.M. Rangsang (1613-1645)
d) Amangkurat I – Seda Tegal Arum (1645-1677)
e) Amangkurat II (1677-1703)
f) Amangkurat III – Sunan Mas (1703-1705)
g) Paku Buwono I – Sunan Puger (1705-1719)
h) Amangkurat IV – Sunan Prabu (1719-1725)
i) Paku Buwono II (1725-1749)
18. Tangguh Cirebon (Abad 16)
19. Tangguh Surakarta (1749-sekarang)
a) Paku Buwono III (1749-1788)
b) Paku Buwono IV (1788-1820)
c) Paku Buwono V (1820-1823)
d) Paku Buwono VI (1823-1830)
e) Paku Buwono VII (1830-1858)
f) Paku Buwono VIII (1858-1861)
g) Paku Buwono IX (1861-1893)
h) Paku Buwono X (1893-1939)
i) Paku Buwono XI (1839-1944)
j) Paku Buwono XII (1944-sekarang)
20. Tangguh Yogyakarta (1755-sekarang)
a) Hamengku Buwono I – P. Mangkubmi (1755-1792)
b) Hamengku Buwono II – Sultan Sepuh (1792-1810)
c) Hamengku Buwono III (1810-1814)
d) Hamengku Buwono IV (1814-1822)
e) Hamengku Buwono V (1822-1855)
f) Hamengku Buwono VI (1855-1877)
g) Hamengku Buwono VII (1877-1921)
h) Hamengku Buwono VIII (1921-1939)
i) Hamengku Buwono IX (1939-1990)
j) Hamengku Buwono X (1990-sekarang)
Sedangkan Bambang Harsrinuksmo dalam bukunya Eksiklopedi Budaya Nasional. Keris dan senjata tradisional Indonesia lainnya memabagi Tangguh / periodesasi Jaman pembuatan keris di Pulau Jawa , mambagi menjadi 20 masa / tangguh. Diantaranya
1. Jaman Kabudan (Abad 6-9)
2. Kahuripan (Abad 11 an)
3. Jenggala (Abad pertengahan 11)
4. Singasari (Abad pertengahan 11)
5. Madura Tua (Abad 12-14)
6. Pajajaran (Abad 12-14)
7. Segaluh (Abad 13 an)
8. Tuban (Abad 12-18)
9. Blambangan (Abad 12-13)
10. Majapahit (Abad 13-14)
11. Pengging Witaradya (Abad 13 an)
12. Demak (Abad 14 an)
13. Pajang (Abad 14 an)
14. Mataram Senopaten (Abad 14-15)
15. Mataram Sultan Agung (Abad 16)
16. Mataram Amangkurat (Abad 17)
17. Kartasura (Abad 18)
18. Surakarta (1726 – 1945)
19. Yogyakarta (1755 – 1945)
20. Republik Indonesia / Kamardikan (1945 – )
Ada lagi sebuah periode keris yang amat mudah di-tangguh, yakni tangguh Buda. Keris Buda mudah dikenali karena bilahnya selalu pendek, lebar, tebal, dan berat. Yang sulit membedakannya adalah antara yang asli dan yang palsu. Hanya penggemar tosan aji yang serius saja yang bisa membedakannya. Memang perlu jam terbang yang tinggi. Setiap orang pasti bisa.
Keris Buda dan tangguh kabudan, walaupun di kenal masyarakat secara luas, tidak dimasukan dalam buku buku yang memuat soal tangguh. Mungkin, karena dapur keris yang di anggap masuk dalam tangguh Kabudan dan hanya sedikit, hanya dua macam bentuk, yakni jalak buda dan betok buda.

DHAPUR KERIS



 RICIKAN KERIS adalah perincian dari bagian-bagian sebilah keris dengan istilah-istilah yang telah ada turun-temurun. Ricikan sebilah keris dapat dianalogikan dengan suku cadang atau komponen mobil. Di antara komponen mobil ada yang namanya piston, gardan, bumper, pelek, dashboard, altenator, dlsb. Demikian pula, tiap bagian keris yang berlainan bentuknya berlainan pula namanya.
Ricikan keris juga merupakan variasi dari sebilah keris untuk dapat disebut dhapurnya. Misalnya pada keris sederhana dhapur Brojol hanya memiliki ricikan Blumbangan atau pejetan saja. Sedangkan Dhapur Sepaner adalah memiliki ricikan sekar kacang, tikel alis, sraweyan, sogokan dan greneng. Setiap nama dhapur keris ditentukan oleh adanya Rincikan keris dan bilah lurus atau bentuk luknya.
Secara garis besar, sebilah keris dapat dibagi atas tiga bagian yakni bagian bilah atau wilahan, bagian ganja dan bagian pesi. Bagian wilahan juga dapat dibagi tiga, yakni bagian pucukan yang paling atas, awak-awak atau tengah dan sor-soran atau bidang bawah. Pada bagian sor-soran inilah ricikan keris paling banyak ditempatkan
Nama bagian-bagian atau Rincikan Keris ini digunakan untuk keris se Nusantara. Hanya sering ada perbedaan penyebutan dipengaruhi oleh bahasa lokal. Misalnya di Sulawesi menyebut Keris itu Sele atau Tappi, Gonjo adalah Kancing, Pesi disebut Oting. Demikian pula di Madura Pesi disebut Pakseh, Gonjo disebut Ghencah, bilah keris disebut Ghember sementara di Bali ada beberapa perbedaan pula menyebut Keris dengan Kadutan, Pesi disebut Panggeh, Gonjo disebut Ganje, Hulu keris disebut Danganan dslb.
Untuk pengetahuan perkerisan, baik sebagai kolektor atau pemerhati, ricikan keris walaupun merupakan pengetahuan dasar menjadi sangat penting karena setidaknya dapat untuk membedakan jenis-jenis Dhapur. Seseorang tidak akan mungkin mengetahui nama dapur bilamana ia tidak hafal terhadap ricikan keris ini.
 DHAPUR KERIS MENURUT PAKEM JAWA
Keris Lurus :

  1.     Betok
  2.     Brojol
  3.     Tilam Upih
  4.     Jalak
  5.     Panji Anom
  6.     Jaka Supa
  7.     Semar Betak
  8.     Regol
  9.     Karna Tinanding
  10.     Kebo Teki
  11.     Kebo Lajer atau Mahesa Lajer
  12.     Jalak Ruwuh
  13.     Sempane Bener
  14.     Jamang Murub
  15.     Tumenggung
  16.     Pantrem
  17.     Sinom Worawari
  18.     Condong Campur
  19.     Kalamisani
  20.     Pasopati
  21.     Jalak Dinding
  22.     Jalak Sumelang Gandring
  23.     Jalak Ngucup Madu
  24.     Jalak Sangu Tumpeng
  25.     Jalak Ngore
  26.     Mundarang
  27.     Yuyu Rumpung
  28.     Mesem
  29.     Semar Tinandu
  30.     Ron Teki
  31.     Dungkul
  32.     Kelap Lintah
  33.     Sujen Ampel
  34.     Lar Ngatap
  35.     Mayat Miring
  36.     Kanda Basuki
  37.     Putut Kembar
  38.     Mangkurat
  39.     Sinom
  40.     Kala Munyeng
  41.     Pinarak
  42.     Tilam Sari
  43.     Jalak Tilam Sari
  44.     Wora Wari
  45.     Marak
  46.     Damar Murub
  47.     Jaka Lola
  48.     Sepang
  49.     Cundrik
  50.     Cengkrong
  51.     Naga Tapa
  52.     Jalak Ngoceh
  53.     Kala Nadah
  54.     Balebang
  55.     Pundhak Sategal
  56.     Kala Dite
  57.     Pandan Sarawa
  58.     Jalak Barong atau Jalak Makara
  59.     Bango Dolok Leres
  60.     Singa Barong Leres
  61.     Kikik
  62.     Mahesa Kantong
  63.     Maraseba

Dapur Keris Luk 3 :

  1.     Jangkung Pacar
  2.     Jangkung Mangkurat
  3.     Mahesa Nempuh
  4.     Mahesa Soka
  5.     Jangkung Segara Winotan (Mangku Negoro)
  6.     Jangkung
  7.     Campur Bawur
  8.     Tebu Sauyun
  9.     Bango Dolok
  10.     Lar Monga
  11.     Pudhak Sategal Luk 3
  12.     Singa Barong Luk 3
  13.     Kikik Luk 3
  14.     Mayat
  15.     Wuwung
  16.     Mahesa Nabrang
  17.     Anggrek Sumelang Gandring

Dapur Keris Luk 5 :

  1.     Pandawa
  2.     Pandawa Cinarita
  3.     Pulang Geni
  4.     Anoman
  5.     Kebo Dengen
  6.     Pandawa Lare
  7.     Pudhak Sategal Luk 5
  8.     Urap – Urap
  9.     Naga Salira
  10.     Naga Siluman
  11.     Bakung
  12.     Rara Siduwa
  13.     Kikik Luk 5
  14.     Kebo Dengen
  15.     Kala Nadah Luk 5
  16.     Singa Barong Luk 5
  17.     Pandawa Ulap
  18.     Sinarasah
  19.     Pandawa Pudak Sategal

Dapur Keris Luk 7 :

  1.     Carubuk
  2.     Sempana Bungkem
  3.     Balebang Luk 7
  4.     Murna Malela
  5.     Naga Keras
  6.     Sempana Panjul
  7.     Jaran Guyang
  8.     Singa Barong Luk 7
  9.     Megantara
  10.     Carita Kasapta
  11.     Naga Kikik Luk 7

Dapur Keris Luk 9 :

  1.     Sempana
  2.     Kidang Soka
  3.     Carang Soka
  4.     Kidang Mas
  5.     Panji Sekar
  6.     Jurudeh
  7.     Paniwen
  8.     Panimbal
  9.     Sempana Kalentang
  10.     Jaruman
  11.     Sabuk Tampar
  12.     Singa Barong Luk 9
  13.     Buto Ijo
  14.     Carita Kanawa Luk 9
  15.     Kidang Milar
  16.     Klika Benda

Dapur Keris Luk 11 :

  1.     Carita
  2.     Carita Daleman
  3.     Carita Keprabon
  4.     Carita Bungkem
  5.     Carita Gandu
  6.     Carita Prasaja
  7.     Carita Genengan
  8.     Sabuk Tali
  9.     Jaka Wuru
  10.     Balebang Luk 11
  11.     Sempana Luk 11
  12.     Santan
  13.     Singa Barong Luk 11
  14.     Naga Siluman Luk 11
  15.     Sabuk Inten
  16.     Jaka Rumeksa

Dapur Keris Luk 13 :

  1.     Sengkelat
  2.     Parung Sari
  3.     Caluring
  4.     Johan Mangan Kala
  5.     Kantar
  6.     Sepokal
  7.     Lo Gandu
  8.     Nagasasra
  9.     Singa Barong Luk 13
  10.     Carita Luk 13
  11.     Naga Siluman Luk 13
  12.     Mangkunegoro
  13.     Bima Kurdo Luk 13
  14.     Kalawelang Luk 13

Dapur Keris Luk 15 :

  1.     Carang Buntala
  2.     Sedet
  3.     Raga Wilah
  4.     Raga Pasung
  5.     Mahesa Nabrang
  6.     Carita Buntala Luk 15

Dapur Keris Luk 17 :

  1.     Carita Kalentang
  2.     Sepokal Luk 17
  3.     Kancingan
  4.     Ngamper Buta

Dapur Keris Luk 19 :

  1.     Trimurda
  2.     Karacan
  3.     Bima Kurda Luk 19

Dapur Keris Luk 21 :

  1.     Kala Tinanding
  2.     Trisirah
  3.     Drajid

Dapur Keris Luk 25

  1.     Bima Kurda Luk 25

Dapur Keris Luk 27

  1.     Taga Wirun

Dapur Keris Luk 29

  1.     Kala Wendu Luk 29

Penamaan Dapur Keris Di Bali :
Dapur Keris Lurus :

  1.     Ranggasemi
  2.     Jaka Wijaya
  3.     Rangga Perwangsa
  4.     Demang Drawalika
  5.     Parung Carita
  6.     Parung Sari

Dapur Keris Luk 3 : Jangkung Maelo
Dapur Keris Luk 5    : Tangan
Dapur Keris Luk 7    : Palang Soka
Dapur Keris Luk 9    : Rang Suting
Dapur Keris Luk 11   : Lawat Nyuk
Dapur Keris Luk 13 : Lawat Buah
Dapur Keris Luk 15 : Jeruji
Macam – Macam Dapur Tombak Menurut Pakem Jawa :
Dapur Tombak Lurus :

  1.     Baru
  2.     Baru Teropong
  3.     Baru Kuping atau Sipat Kelor
  4.     Buta Meler
  5.     Pandu
  6.     Panggang Lele

Dapur Tombak Luk 5 :

  1.     Daradasih
  2.     Rangga
  3.     Panggang Welut
  4.     Dora Manggala
  5.     Seladang Hasta
  6.     Daradasih Menggah

Dapur Tombak Luk 7 :

  1.     Karacan
  2.     Megantara
  3.     Lung Gandu

Dapur Tombak Luk 9 :

  1.     Bandotan

Dapur Tombak Luk 11 :

  1.     Carita Anoman
  2.     Carita Blandongan

Dapur Tombak Luk Khusus :

  1.     Cacing Kanil (Luk 3, 5, 7)
  2.     Banyak Angkrem
  3.     Kuntul Ngantuk

Dapur Tombak Kalawaijan :

  1.     Tunjung Astra
  2.     Nagendra
  3.     Wulan Tumanggal
  4.     Dwisula
  5.     Trisula
  6.     Catursula
  7.     Pancasula
  8.     Rosan Dita

Dapur Pedang Menurut Pakem Jawa :

  1.     Lameng
  2.     Bandol
  3.     Luwuk
  4.     Lar Bango
  5.     Sada
  6.     Tebalung
  7.     Suduk Maru
  8.     Sokayana
  9.     Sabet

FILOSOFI KERIS


PROSES TEMPA
Pusaka berupa Tosan Aji adalah sebuah mahakarya yang dihasilkan dari proses panjang penempaan besi yang masih mentah agar diperoleh besi matang dengan kualitas yang lebih baik. Penempaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dengan pemanasan yang tinggi hingga ribuan derajad celcius serta dilandasi oleh keterampilan tinggi, ketekunan, kesabaran dan tenaga yang kuat dari seorang mPu. Proses lipat tempa, puntir tempa, lipat tempa dan seterusnya dilakukan berulang2 sehingga besi benar2 matang dan padat. Lantas dari besi yang lebih murni itu tadi baru dibentuk menjadi sebuah karya pusaka2 Tosan Aji. Hal ini menunjukkan betapa sulit & rumitnya proses pembuatan tosan aji yang benar2 bagus dan layak dihargai sebagai sebuah pusaka. Demikian pula dengan si pemegang Tosan Aji tersebut (manusia). Agar dirinya benar2 matang, berkualitas dan menjadi diri yang mumpuni, maka seseorang akan perlu penempaan. Berbagai masalah yang timbul, segala persoalan yang ada, cobaan dan rintangan akan selalu ada alam hidup. Semua itu perlu dijalani dengan sabar dan tawakkal. Jangan menganggap masalah atau cobaan sebagai sebuah karma, tetapi dipahami sebagai sebuah ujian, tempaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Seperti halnya Tiram, ketika ada kotoran yang masuk ke dalam cangkangnya, tentu dia akan merintih kesakitan karena sesungguhnya kotoran itu bisa melukai selaputnya yang lunak. Dia menangis... tetapi air matanya digunakan untuk membalut kotoran itu agar tidak menyakiti dirinya. Dengan kesabaran dan ketabahan dia menahan sakit hingga dalam kurun waktu tertentu kotoran tersebut berubah menjadi sebuah mutiara yang banyak dicari orang. Harga kerang Tiram atau kerang mutiara ini tentu akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kerang yang kita makan sehari2. Demikian pula manusia, ketika dia sabar dan tawakkal dalam menghadapi cobaan, tempaan hidup, musibah dan bencana...., dan ketika dia bisa menarik pelajaran dari berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya, maka niscaya dia akan menjadi sosok dengan kepribadian yang handal, tahan uji dan dia akan lebih kuat menapaki hari2 di kehidupannya. Kesabaran dan tawakkal dalam menghadapi berbagai tempaan hidup itu akan menjadikannya insan yang lebih mulia dan layak menjadi pusaka untuk ditauladani oleh generasi berikutnya.

CARA MERAWAT KERIS PUSAKA



MERAWAT KERIS

Pastilah semua orang yang mengenal budaya jawa khususnya Keris akan mengetahui bagaimana tata cara merawat keris yang benar sehingga keris sebagai pusaka akan tetap awet dan terawat dengan baik.

Namun ada juga yang hanya mengenal tehnik dan tata cara perawatan keris ini hanya sepenggal-sepenggal sehingga antara perawatan dan pelestarian budaya menjadi saling bertentangan. Merawat Keris yang benar adalah yang seperti dilakukan oleh keraton, baik dari Surakarta maupun Yogyakarta.

Perawatan Keris :

1. Keris dibersihkan tiap satu tahun sekali, hal ini seperti yang dilakukan pihak keraton, bisa dilakukan pada bulan Besar, Sura atau Maulud, atau juga bulan yang lain yang anda sukai, ini tergantung dari kepercayaan kita masing-masing. Pembersihan ini secara menyeluruh baik eksoteri maupun isoteri. Pembersihan ini dimaksudkan agar selama satu tahun penyimpanan keris ditempat kita jika mungkin ada karat yang menempel maka harus segera dibersihkan dan dihilangkan agar tidak merusak keris tersebut. proses ini bisa mulai dari mutih kemudian mewarangi dan memiyaki keris, namun jika keris tidak berkarat maka cukup dibilas dengan air bersih lalu dikeringkan dan diminyaki kembali.
2. Keris dibersihkan tiap bulan sekali dengan cara mengolesi bilah keris dengan minyak yang bebas dari alkhohol. hal ini dimaksudkan agar sumber karat yang melekat pada besi keris hilang. Jenis minyak dapat menggunakan campuran dari minyak cendana, melati dan kenanga atau sesuai selera masing-masing.
3. Menyimpan keris yang benar didalam rumah harus juga memperhatikan beberapa hal, seperti tinggi tempat penyimpanan, lembab tidaknya tempat penyimpanan dan cocok tidaknya tempat penyimpanan. Kenapa tempat penyimpanan harus tinggi ? hal ini dimaksudkan agar anak-anak kita tidak dengan mudah menjangkaunya, bagaimanapun juga keris adalah benda tajam yang berbahaya.

Sebagai pecinta budaya adi luhung bangsa mungkin kita tidak hanya memiliki satu pusaka keris saja, selain keris mungkin kita juga memiliki tombak, pedang, kudi, tlempak, wedung, menur atau jenis tosan aji yang lain.

Jika keris / tosan aji yang kita miliki sudah cukup banyak maka perlu suatu tempat khusus untuk menampungnya sebagai tempat penyimpanan, mungkin almari khusus, ruang kamar khusus atau juga rumah khusus. Penyimpanan dilakukan sedemikian rupa dan diposisikan agar yang tangguhnya paling tua berada diposisi paling atas hal ini dimaksudkan untuk menghormati empu pembuat keris tersebut. (jika itu sebuah pusaka kuno pasti dibuat oleh Eyangnya empu jaman sekarang, alangkah baiknya jika pusaka beliau ditempatkan diposisi paling atas sebagai simbol penghormatan kepada Empu sesepuh)

Jagad Keris Pusaka Pusat Jual Beli Mahar Harga Keris Pusaka Tosan Aji Tombak Pedang Badik Wesi Aji Keris Sakti Bertuah Yoni Ampuh Fungsi Macam Jenis Tangguh Dhapur Pamor Majapahit Mataram Pajajaran Surakarta Jogjakarta Jawa Bali Sumatera Bugis Indonesia
Website lengkap Klik www.galerikerispusaka.com
Contac Person :
No telp : 082226022222
Pin BB :  27FED143

Badik Kuno Pamor Dwi Warna

Dhapur :Badik Bugis
Pamor :Dwi Warna ( Batu Lapak & Adeg)
Tangguh ( Perkiraan Masa Pembuatan ) : Luar Jawa
Handle ( Pegangan ) :Kemuning Kuno
Warangka ( Sarung ) : Kemuning Kuno
Panjang Bilah :15 Cm.
Tuah: Tolak Balak
********Mahar Rp 1.500.000,-******** 

LAMENG (klik disini)(Sold Out)






Lameng
Pamor Wos Wutah
Tangguh SEPUH
Bahan Besi Tergolong Bagus
Warangka Original
Panjang Bilah 32 Cm

Di Lelang di facebook